Badan Pusat Statistik Kabupaten Padang Lawas Utara menyelenggarakan acara Evaluasi Pemetaan SP2020 dan Capacity Building Statistik di Ruang Pertemuan Hotel dan Resto Purba Margana, Aek Godang, Hulu Sihapas. Acara disilenggarakan selama 3 hari, dari 14-16 Oktober 2019. Hari Pertama, Rapat penyampaian evaluasi kegiatan BPS selama tahun 2019. Rapat dipimpin oleh Kepala BPS Kabupaten Padang Lawas Utara, Endra, SE. Penyampaian materi secara bergiliran disampaikan oleh Ahmad Rivani, S.Pt (Kasi Statistik Distribusi), Barryanto Pelawi, S.Kom, MM (Kasi Statistik Sosial), Nofrial Ardy, SST (Kasi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik), Apol Repta, SE, M.Si (Kasi Statistik Produksi), Fandi Kusuma, SST (Kasi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik), dan terakhir oleh Akhmad Hasian Harahap, SE (Kasubbag Tata Usaha). Peserta merupakan seluruh pegawai BPS Padang Lawas Utara ditambah KSK Mitra. Isi materi merupakan penyampaian kegiatan apa saja yang telah dilakukan selama tahun 2019. Hasil evaluasi kegiatan masing-masing seksi akan jadi acuan untuk rencana kegiatan untuk tahun 2020.Hari Kedua, Penyampaian Evaluasi kegiatan Pemetaan dan Pemutakhiran Wilayah Kerja Statistik (Wilkerstat) oleh Nofrial Ardy. Dari hasil pengolahan Rekap Desa, Padang Lawas Utara ditetapkan memiliki 1007 SLS/NonSLS dengan rincian, 7 SLS di Kelurahan Gunungtua, dan sisanya 596 Non-SLS Pemukiman Penduduk, 403 Non-SLS Pertanian, Perkebuanan dan Hutan dan 1 Non-SLS lainnya (Bandara). Banyak batas wilayah kabupaten yang menyesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya dari peta dasar sebelumnya. Kegiatan Pemutakhiran Muatan Wilkerstat dijadikan dasar hitung kebutuhan SP2020 secara tepat, dan Pemetaan wilayahnya juga menjadi kerangka wilayah yang sebenarnya di lapangan.Pada sesi kedua, penyampaian materi oleh narasumber Panusunan Siregar, M.Sc, Ph.D, pensiunan BPS yang kini menjadi Staf Ahli Khusus Kepala Badan Pengusahaan/Otorita Batam.Dalam materinya, beliau menyampaikan bahwa, data atau indikator-indikator statistik adalah sebagai alat teropong pembangunan bagi pemerintah daerah maupun pusat.
Beliau mempresentasikan teknik menghitung indikator kemiskinan secara praktis dan memaknai secara sederhana sehingga mudah dimengerti oleh orang di luar akademisi. Menurutnya, kemiskinan bukanlah persoalan yang muncul pada era milenial , tetapi sudah ada sejak zaman nabi-nabi dan tidak akan pernah dapat dientaskan. "Apa itu kemiskinan, indikator kemiskinan, konsep atau defenisi kemiskinan, mengapa perlu mengukur kemiskinan penduduk setiap daerah,” pungkasnya. Dijelaskan, dalam ilmu statistik menetapkan seseorang miskin atau tidak, diperlukan suatu nilai batas atau lazim disebutkan garis kemiskinan. Menurutnya, penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan. Diuraikan, penghitungan garis kemiskinan dilihat dari kebutuhan dasar makanan dan kebutuhan dasar bukan makanan, seperti kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan serta kesehatan. Menurutnya, dari hasil analisis, terlihat hubungan erat dan negatif antara pengeluaran perkapita dan kemiskinan. Jika pengeluaran pendapatan perkapita meningkat maka penduduk miskin akan berkurang.“Implikasinya adalah bila ingin mengentaskan kemiskinan, maka salah satu strategi yang harus dilakukan oleh pemerintah ialah meningkatkan pendapatan masyarakat dengan fokus utamanya adalah mereka yang berpenghasilan rendah,” tandasnya.
Pada sesi ini juga dihadiri oleh Kepala BPS Kabupaten Padang Lawas, dan BPS Kabupaten Tapanuli Selatan beserta jajarannya yang ikut menyimak materi yang penuh dengan ilmu yang dalam tentang statistik.
Pada sesi ketiga, sore hari, materi tentang persiapan menghadapi Sensus Penduduk 2020 yang akan dilakukan mulai Februari 2020. Materi disampaikan oleh Kasi Statistik Sosial, Barryanto Pelawi. Mulai Januari 2020 akan disiapkan perwakilan dari pemerintah desa untuk melaksanakan rapat koordinasi desa (rakordes) untuk membahas teknis melaksanakan sensus online. Akan dibutuhkan kurang lebih sebaynak 400 petugas Sensus Penduduk 2020 dengan kualifikasi yang ditentukan di Kabupaten Padang Lawas Utara. Permasalahan dan Kendala yang memungkinkan terjadi tentang SP2020 ditampung untuk dicari penyelesaian masalahnya nanti ketika pelatihan instuktur dan petugas. Permasalahan dan Kendala ini banyak didapatkan karena pelaksanaan SP2020 baru pertama kali dilakukan dengan metode kombinasi antara pencacahan mandiri dan pencacahan petugas lapangan.
Pada hari ketiga, acara permainan dan senam pagi yang diselenggarakan di sekitar Danau Segayung, Aek Suhat, Kecamatan Padang Bolak. Kegiatan berupa lomba atau permainan ketangkasan berkelompok yang sangat menghibur dan bisa mengilangkan kejenuhan yang ada.